Rajasangat gembira. Ia memerintahkan supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Kemudian ia memerintahkan supaya orang-orang jahat yang mencoba menyingkirkan Daniel dicampakkan ke tempat singa. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka dan meremukkan tulang-tulang mereka. Maka Raja Darius pun menulis kepada JawabanMenyembah berarti "penghormatan yang diberikan kepada sosok illahi." Jika Yesus disembah dan menerima penyembahan, maka Ia sedang menegaskan keillahianNya. Ini penting karena adapun orang yang menolak keillahian Kristus, mengesampingkanNya kepada posisi yang bukan illahi. Ya, Yesus menerima disembah. LaluYesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di kampung halamannya, dan di antara sanak saudaranya dan keluarganya." 6:5: Di tempat itu Yesus tidak dapat membuat sesuatu keajaiban pun, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya ke atas mereka. 6:6: Ia heran mereka tidak percaya. BahkanYesus sendiri menyuruh menyembah hanya kepada Allah yang dia sembah. Oleh sebab itu untuk pertanyaan yang ketiga ini, disediakan pula hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, 'Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja'. Yesusmenyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan! Dalam Al Qur'an surat Az Zuhruf 63-64 : Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah[1364] dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Matius4:10 "Maka berkatalah Yesus kepadanya:"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis:Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepad J4xx6ii. Buku 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Silsilah Yesus Kristus Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanak Ishak, Ishak memperanak Yakub, Yakub memperanak Yehuda dan saudara-saudaranya …. Yakub memperanak Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kritus …… Matius 1 1 …… dst. Sebenarnya silsilah Yesus Nabi Isa as hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam karena kelahiran beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus Nabi Isa lahir dari kalamullah maka lebih pantas disebut Yesus Isa bin Maryam, bukannya Isa Yesus bin Yusuf. Karena ia dilahirkan oleh manusia, maka Yesus adalah 100% manusia dan bukan Tuhan ! Yang namanya Tuhan Allah, mustahil bersilsilah, Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Maka kesimpulannya adalah sebagai berikut Setiap yang bersilsilah, pasti dia bukan Tuhan ! Yesus bersilsilah, berarti Yesus bukan Tuhan !! Dalam Qs. 57 Al Hadiid ayat 3 dijelaskan sebagai berikut هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأَخِرُ وَٱلظَّـٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُ‌ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” Qs. 57 Al Hadiid 3 Ayat tersebut menjelaskan, hanya Allah saja yang tidak berawal dan tidak berakhir, sementara Yesus Nabi Isa berawal dan berakhir. Berawal dari kelahirannya dan berakhir dengan kematiannya. 1. Setiap yang berawal dan berakhir, pasti bukan Tuhan ! 2. Yesus berawal dan berakhir, berarti Yesus bukan Tuhan !! 2. Kelahiran Yesus Kristus “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Matius 1 21. Ayat tersebut merupakan nubuat Allah buat Maryam bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki yang bernama Yesus, sebagai penyelamat Umat yaitu Bani Israel. Setiap yang dilahirkan, pasti bukan Tuhan. Yesus dilahirkan, berarti Yesus bukan Tuhan. Yesus menjadi penyelamat umatnya Bani Israel berarti Yesus hanya seorang utusan Tuhan, manusia biasa dan bukan Tuhan. Al Qur’an juga menginformasikan kelahiran Yesus sebagai berikut قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۟ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَـٰمً۬ا زَڪِيًّ۬ا “Jibril berkata, “Aku hanyalah utusan Tuhan-mu untuk memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.” Qs 19 Maryam 19. 3. Yesus Pemimpin Umat Israel “Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-ali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena daripadamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel.” Matius 26. Yesus dinubuatkan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin yang akan menggembalakan umatnya Israel. Setiap yang dinubuatkan Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus dinubuatkan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dijadikan penggembala bagi umat Israel, pasti bukan Tuhan. Yesus dijadikan penggembala bagi Israel, berarti Yesus bukan Tuha. 4. Yesus dibaptis oleh Yohanes “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya.” Matius 313. Kalau Yesus itu Tuhan, mestinya Yesus yang membaptis Yohanes, bukan sebaliknya. Setiap orang baru memasuki wilayah suatu agama, pintu pertama yang harus dia lewati yaitu “pembabtisan”, yang kalau dalah Islam “Bersyahadat”. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus dibabtis. Setiap yang dibabtis, pasti bukan Tuhan. Yesus dibabtis, berarti Yesus bukan Tuhan. 5. Yesus dikasihi oleh Tuhan. “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah AKu berkenan.” Matius 317. Suara yang terdengar dari langit itu adalah suara Tuhanyang mengasihi dan berkenan terhadap anak-Nya yaitu Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, suara Tuhan yang mana lagi yang ia dengar? Bukankah Tuhan itu hanya satu? Setiap yang mendengar suara Tuhan, pasti bukan Tuhan. Yesus mendengar suara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. Setiap yang dikasihi Tuhan, pasti bukan Tuhan. esus dikasihi oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan. 6. Yesus dibawa dan dicoba oleh iblis “Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” Matius 41. Jika Yesus itu Tuhan, mestinya Tuhanlah yang mencobai Iblis, bukan sebaliknya. Sangat tidak rasional jikat Tuhan harus dicobai oleh Iblis. Sebagai seorang Nabi atau Rasul, tentu sangat wajar jika Yesus dicobai Iblis karena dia hanya seorang yang diutus oleh Tuhan. Setiap yang di coba oleh iblis, pasti bukan Tuhan. Yesus di coba oleh Iblis, berarti Yesus bukan Tuhan. 7. Yesus berpuasa dan merasa lapar “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.” Matius 42. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak perlu Tuhan harus berpuasa dan merasa lapar. Yang berpuasa dan merasa lapara adalah sifat manusia. Setiap yang berpuasa dan lapar, pasti bukan Tuhan. Yesus berpuasa dan merasakan lapar, berarti Yesus bukan Tuhan. 8. Iblis membawa Yesus “Kemudian Iblis membawa-Nya ke kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.” Matius 45 Jika Yesus itu Tuhan, tidak mungkin Tuhan bisa dibawa-bawa oleh Iblis, apalagi ditempatkan oleh iblis di atas bubungan Bait Allah. Jika dia Tuhan, mana kekuasaannya sampai dia bisa dbawa-bawa oleh iblis? Hal ini terkesan seperti main-main saja, apalagi iblis memerintahkan agar Yesus meloncat dari bubungan Bait Allah. Setiap yang ditempatkan iblis ke atas bubungan Bait Allah, pasti dia bukan Tuhan. Yesus ditempatkan oleh iblis ke atas bubungan Bait Allah, berarti Yesus bukan Tuhan. 9. Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Yesus dibawa iblis ke atas gunung “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.” Matius 48. Seandainya Yesus itu Tuhan, tidak mungkin dia bisa dibawa-bawa oleh iblis, apalagi sampai ditempatkan oleh iblis di atas gunung yang sangat tinggi. Setiap yang dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, pasti bukan Tuhan. Yesus dibawa-bawa oleh iblis ke atas gunung, berarti Yesus bukan Tuhan. 10. Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah. “Maka berkatalah Yesus kepadanya ”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. Matius 410. Yesus menghardik dan menyuruh Iblis untuk menyembah hanya kepada Allah saja. Ini berarti iblispun tahu bahwa Yesus mengajarkan tauhid dan dia bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah. Jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-katanya kepada Iblis sebagai berikut, “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Aku, sebab hanya kepadaKu sajalah engkau berbakti!” Setiap yang menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti bukan Tuhan! Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan! Dalam Al Qur’an surat Az Zuhruf 63-64 وَوَلَمَّا جَآءَ عِيسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُكُم بِٱلۡحِكۡمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِى تَخۡتَلِفُونَ فِيهِ‌ۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ٦٣ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّى وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُ‌ۚ هَـٰذَا صِرَٲطٌ۬ مُّسۡتَقِيمٌ۬ ٦٤ Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah dia. Inilah jalan yang lurus.” QS Az Zuhruf 63-64 Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan yang dia sembah yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa Yesus hanyalah seorang nabi, rasul atau utusan Tuhan, bukan Tuhan!. Lanjut Baca 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan Bagian-2 Sumber 101 Bukti Yesus Bukan Tuhan, Insan Ls Mokoginta Di Mesir, keluarga Yakub disebut orang Israel. Setelah Yakub dan Yusuf meninggal, Mesir diperintah oleh Firaun yang baru. Firaun khawatir orang Israel menjadi lebih kuat daripada orang Mesir. Maka, dia menjadikan orang Israel budak. Mereka dipaksa membuat batu bata dan bekerja sangat keras di ladang. Meski begitu, orang Israel terus bertambah. Firaun tidak senang, jadi dia menyuruh semua bayi laki-laki Israel dibunuh. Bayangkan, orang Israel pasti sangat takut! Seorang wanita Israel bernama Yokhebed punya bayi laki-laki yang ganteng. Untuk melindungi dia, Yokhebed menaruh dia di keranjang, lalu menyembunyikan keranjang itu di antara tanaman di Sungai Nil. Miriam kakak bayi itu tetap ada di dekat situ untuk menjaga dia. Kemudian, putri Firaun datang ke sungai itu untuk mandi, dan dia melihat keranjang itu. Ketika melihat ada bayi yang menangis di dalamnya, dia merasa kasihan. Lalu, Miriam bertanya kepadanya, ’Apa saya perlu panggilkan seorang wanita untuk menyusui bayi ini?’ Putri Firaun pun setuju. Jadi, Miriam datang lagi bersama Yokhebed ibunya. Putri Firaun berkata kepada Yokhebed, ’Bawa bayi ini dan susui dia. Saya akan membayarmu.’ Ketika anak itu sudah besar, Yokhebed membawa dia kepada putri Firaun. Putri Firaun menamai dia Musa dan menganggap dia anaknya sendiri. Musa dibesarkan sebagai pangeran dan bisa mendapat apa pun yang dia mau. Tapi, Musa tidak pernah melupakan Yehuwa. Dia tahu bahwa dia orang Israel, bukan orang Mesir. Dan dia memilih untuk melayani Yehuwa. Sewaktu Musa berumur 40 tahun, dia ingin menolong orang Israel. Ketika melihat seorang Mesir memukul seorang budak Israel, Musa memukul orang Mesir itu sampai mati. Musa menyembunyikan mayatnya dalam pasir. Saat Firaun tahu, dia mau membunuh Musa. Tapi, Musa lari ke negeri Midian. Di sana, Yehuwa menjaga dia. ”Karena beriman, Musa . . . tidak mau disebut anak dari putri Firaun. Dia memilih untuk diperlakukan dengan buruk bersama umat Allah.”​—Ibrani 1124, 25 Ada anggapan bahwa Tuhan dalam agama Islam adalah konsep Tuhan yang ganas dan suka berperang, berbeda dengan Tuhan dalam agama Kristen dan Yahudi yang penuh kasih dan belas kasihan. Namun, terlepas dari perbedaan nyata dalam cara mereka mempraktikkan agama mereka, orang Yahudi, Kristen, dan Muslim menyembah Tuhan yang sama. Pendiri Islam, Muhammad, melihat dirinya sebagai nabi terakhir dalam garis nabi yang menjangkau kembali melalui Yesus hingga Musa, di luarnya ada Abraham dan sampai ke Nuh. Menurut Al-Quran, Tuhan yang dikenal sebagai Allah mewahyukan kepada Muhammad “Kitab kebenaran [Al-Quran], membenarkan apa yang sebelumnya, dan [sebelum Dia menurunkan Al-Quran] Dia telah menurunkan Taurat Musa dan Injil Yesus… sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan demikian, karena Muhammad mewarisi pemahaman Yahudi dan Kristen tentang Tuhan, maka tidak mengherankan jika Tuhan Muhammad, Yesus dan Musa memiliki karakter yang sama rumit dan ambivalen - perpaduan antara kebajikan dan kasih sayang, dikombinasikan dengan murka dan kemarahan. Jika kita taat pada perintah-perintahnya, dia bisa menjadi manis dan ringan. Tetapi kita tidak ingin berada di sisinya yang salah. Bagi mereka yang berpaling kepada-Nya dalam pertobatan, Tuhan ini di atas segalanya penuh belas kasihan dan pengampunan. Namun, mereka yang gagal menemukan jalan itu atau setelah menemukannya, gagal mengikutinya, akan mengetahui penghakiman dan murka-Nya. Muhammad menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril. Ilustrasi miniatur di atas vellum dari buku Jami’ al-Tawarikh karya Rashid al-Din, yang diterbitkan di Tabriz, Persia, 1307 M. Wikimedia images Bagi orang Yahudi, Tuhan sepenuhnya dinyatakan dalam Taurat lima kitab pertama Perjanjian Lama. Tuhan dalam Perjanjian Lama adalah baik dan jahat. Dia jauh melampaui kebaikan ketika Dia menyuruh Abraham untuk mempersembahkan putranya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Dia adalah Allah pejuang yang membunuh anak sulung Mesir dan menenggelamkan tentara Firaun. Dia menyetujui pembantaian Elia terhadap 450 nabi Dewa Baal Kanaan kuno. Namun, Dia juga adalah Allah yang penuh kasih dan pengasih, yang dalam kata-kata yang terkenal dari Mazmur 23 dalam Kitab Mazmur adalah gembala yang kebaikan dan belas kasihan-Nya menopang para pengikut-Nya sepanjang hari dalam hidup mereka. Dia mengasihi Israel seperti seorang ayah mengasihi anaknya. Hans Meling, Kristus Memberi Berkat-Nya 1478. Wikimedia images Tuhan Yesus dalam keempat Injil dalam Perjanjian Baru memiliki karakter yang sama ambigunya. Di satu sisi, Yesus berbicara tentang Tuhan yang personal, dengan menyebut-Nya sebagai "Bapa” dalam doa yang Dia sampaikan kepada para murid-Nya. Namun, di balik Allah yang penuh kelembutan dan kasih ini, tetap ada Allah yang kejam dan adil. Seperti para nabi dalam Perjanjian Lama, Yesus memberitakan malapetaka dan kesuraman. Dia menawarkan kesempatan terakhir kepada Israel dan Allah tidak akan berbelas kasihan kepada mereka yang tidak mengindahkan pesannya. Allah akan datang untuk menghakimi di akhir sejarah. Semua orang akan dibangkitkan. Beberapa orang yang beruntung akan menerima kebahagiaan kekal, tetapi mayoritas orang jahat akan dilemparkan ke dalam api neraka yang kekal. Begitu juga dengan Tuhan Muhammad. Pada akhir dunia, Allah akan bertindak sebagai Tuhan yang adil. Semua orang mati akan dibangkitkan untuk menerima penghakiman Allah. Tuhan kemudian akan memberi pahala atau menghukum setiap orang di taman-taman firdaus atau api neraka sesuai dengan perbuatan mereka. Setiap orang akan diberikan catatan perbuatannya - di tangan kanan untuk mereka yang akan diselamatkan, di tangan kiri untuk mereka yang akan dikutuk ke dalam api neraka. Bagi mereka yang diselamatkan, kenikmatan surga telah menanti. Namun, bagi mereka yang mati di jalan Allah, tidak perlu menunggu hari kiamat. Mereka akan langsung masuk surga. Kunci keselamatan yang paling utama adalah penyerahan diri “Islam” dalam bahasa Arab kepada Allah, ketaatan kepada perintah-perintah-Nya sebagaimana diwahyukan dalam Al-Quran dan kesetiaan kepada rasul-Nya, Muhammad. Seperti Tuhan Musa, Allah adalah pembuat hukum. Al-Quran memberikan panduan yang sering kali bervariasi kepada komunitas yang beriman dalam hal pernikahan dan hukum keluarga, wanita, warisan, makanan dan minuman, ibadah dan kesucian, peperangan, hukuman untuk perzinahan dan tuduhan palsu atas perzinahan, alkohol, dan pencurian. Singkatnya, ini menjadi dasar dari apa yang kemudian banyak diuraikan dalam hukum syariah. Umat Muslim, Kristen dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama. Namun, terlepas dari hal ini, semua percaya bahwa agama mereka mengandung wahyu yang lengkap dan terakhir dari Tuhan yang sama. Di sinilah asal mula persatuan mereka. Di sinilah juga terletak penyebab perpecahan mereka. Keyakinan akan kebenaran dari satu agama dan kepalsuan dari agama yang lain membawa konflik yang tak terelakkan antara yang percaya dan yang tidak percaya, yang terpilih dan yang ditolak, yang diselamatkan dan yang terkutuk. Di sinilah letak benih-benih intoleransi dan kekerasan. Jadi Tuhan Muhammad, seperti Tuhan Yesus dan Musa, memecah belah sebagaimana ia menyatukan, yang menjadi penyebab perselisihan di antara dan di dalam agama-agama ini. Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

yesus menyuruh menyembah allah