Inilah4 Karakter Utama Anime yang Mati di akhir cerita 1. Mikazuki Augus - Mobile Suit Gundam Iron-Blooded Orphans. Akhirnya, Mikazuki pingsan dan mati karena kehabisan darah. 2. Tatsumi - Akame Ga Kill!. Night Raid adalah cabang pembunuh terselubung dari tentara revolusioner, sebuah 3. Light Tatsumi Mine, dan Kurome adalah karakter yang mati di anime namun hidup hingga ending Akame ga Kill manga. Apakah PM Honest juga demikian? Untungnya sih tidak. Perdana Menteri Honest adalah karakter sederhana. Ketimbang karakter solid, dia adalah karakter datar yang diciptakan pengarang hanya untuk dibenci oleh pembaca dan penonton. Untukanime yang karakter utamanya mati, Death Note termasuk judul yang unik. Di awal-awal, mungkin ada sebagian dari kamu yang mendukung L si detektif eksentrik untuk mengalahkan Kira. Nyatanya? Di akhir alur besar pertama, L justru terbunuh karena akal-akalan Kira. Sementara itu Kira, si villain protagonist dari seri ini? Kurome( Akame Ga Kill!) Akame mungkin Tokoh utama di Akame ga Kill, tapi karakter yang penampilannya terlihat polos adalah adik perempuannya bernama Kurome. Meskipun lebih muda, dia adalah seorang assassin profesional yang menginginkan kematian kakak perempuannya setelah pengkhianatannya. Kumpulankarakter akame ga kill mati Anime berbagai genre, mulai dari Action, Romance, hingga Adventures, semua ada di sini. Yuk, nonton Anime sekarang juga di Darisekian banyak karakter yang gugur dalam seri ini, berikut adalah lima kematian paling menyedihkan dalam seri Akame ga Kill!. Simak ulasannya berikut ini, ya! 1. Mine cupplikan adegan kematian Mine (dok. White Fox/Akame ga Kill!) Mine mungkin pertama kali diperkenalkan sebagai karakter yang sedikit menyebalkan. o97wF. Temukan segala informasi & link streaming Anime terbaru favoritmu. Populer Attack On Titan Demon Slayer One Piece Anime Trending Akame Ga Kill Black Clover Fairy Tail Fate Zero Copyright © 2023, All Right Reserved About Advertise Privacy & Policy Contact Home Anime & Manga Anime Lain Daftar Perbedaan Ending Akame ga Kill Versi Anime dengan Manga Ending versi manga lebih bahagia? Akame ga Kill termasuk judul yang menarik. Terutama karena ini adalah salah satu kasus di mana anime tamat mendahului ending anime Akame pun ada bedanya dengan versi manga. Namanya juga membahas ending, artikel perbandingan ending Akame ga Kill versi anime dan manga ini pastinya mengandung spoiler. Jadi hati-hati untuk pembaca yang tidak ingin terkena bocoran. 1. Nasib Tatsumi Dok. White FoxJudul manga ini mungkin Akame ga Kill, tapi tak diragukan lagi kalau Tatsumi lebih terasa seperti tokoh utamanya. Karenanya perbedaan paling menarik berpusat pada satu karakter ending Akame ga Kill versi anime, Tatsumi mati di episode 23 untuk melindungi rakyat jelata. Di versi manga dia masih hidup hingga halaman terakhir, bahkan diceritakan dia - akhirnya - kembali ke tubuhnya bertransformasi permanen menjadi bentuk naga. Baca Juga Ini 10 Manga Stres yang Bisa Bikin Kamu Mikir atau Malah Ngeri!2. Nasib Mine Dok. White FoxDi anime, Mine meninggal di episode 21. Padahal, kalau di manga, dia hanya koma dan Tatsumi yakin kalau suatu hari nanti Mine akan terbangun. Ternyata dia semua penderitaan yang mereka alami, Mine dan Tatsumi memperoleh akhir hidup bahagia selamanya. Memang Tatsumi terperangkap sebagai naga permanen, tapi dijelaskan ia masih dapat hidup tenang bersama Mine. Mereka bahkan memiliki Nasib Kurome Dok. White FoxKurome si saudari Akame meninggal di episode 22. Tapi pembaca manga pasti sudah tahu duluan kalau situasi yang menyebabkan kematian Kurome di anime bisa berakhir tanpa pertumpahan darah di Akame ga Kill versi manga memperlihatkan Kurome hidup hingga akhir cerita. Ia kini dihantui oleh dosanya membunuhi banyak korban dulu. Meski begitu, kisahnya tetap berakhir positif. Ditemani dengan setia oleh Wave, Kurome dikatakan memperoleh akhir bagus Nasib Honest Dok. White FoxTatsumi, Mine, dan Kurome adalah karakter yang mati di anime namun hidup hingga ending Akame ga Kill manga. Apakah PM Honest juga demikian? Untungnya sih Menteri Honest adalah karakter sederhana. Ketimbang karakter solid, dia adalah karakter datar yang diciptakan pengarang hanya untuk dibenci oleh pembaca dan penonton. Tak tanggung-tanggung, hampir seluruh dosa besar manusia dijejalkan ke satu karakter keji apa bedanya nasib Honest di anime dengan di manga?Di anime, Honest dibunuh Leone. Di manga, Honest sama-sama menyebabkan Leone terluka fatal tapi kematiannya berbeda. Honest dilempar ke kerumunan prajurit pemberontak, di mana mereka bergiliran memutilasi sosok menyedihkan ini. Butuh waktu lama hingga Honest benar-benar Perbedaan nasib sejumlah karakter bikin nuansa epilog jadi beda Dok. White FoxSecara keseluruhan, ending Akame ga Kill versi manga dan anime sebenarnya memiliki banyak unsur yang sama. Perbedaan paling menonjol ya empat poin di atas. Meski animenya tamat duluan, rasanya penulis naskah versi anime sudah banyak berkomunikasi dengan Takahiro selaku penulis naskah akhirnya penutup manga dan anime pun sebenarnya sama-sama menampilkan Akame pergi seorang diri. Tapi ada perbedaan nuansa yang sangat terasa antara versi manga dan versi anime, penonton sudah terlebih dahulu diperlihatkan kematian Tatsumi, Leone, Mine, Kurome, dan banyak nama lain. Kepergian Akame pun bisa dianggap sebagai penutup sendu dari kisah yang manga, sebelum Akame pergi pembaca diperlihatkan berbagai momen menyenangkan dan mengharukan. Tokoh-tokohnya pun lebih banyak yang berhasil bertahan hidup hingga akhir. Jadi secara keseluruhan penutup versi manga terasa lebih cerah dan daftar perbedaan ending Akame ga Kill anime dengan manganya. Apakah kamu menemukan perbedaan signifikan lain yang belum dimasukkan ke daftar ini? Kalau ada, kamu bisa menyampaikannya di kolom komentar! Baca Juga 7 Situs Baca Manga Online Terbaik Buat Kamu yang Ingin Selalu Update! Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Anime Akame ga Kill menjadi salah satu anime yang paling hype di pertengahan sampai akhir tahun 2014 kemarin. Banyak faktor yang menyebabkan anime yang diangkat dari manga karya Tetsuya Tashiro dan Takahiro ini menjadi perbincangan di media sosial diantaranya adalah kesadisan yang muncul di anime ini dimana beberapa karakter di hampir setiap episodenya selalu mati dibunuh, sontak orang-orang langsung mengaitkan anime ini dengan Shingeki no Kyojin jika berbicara soal ga Kill ini juga memiliki cukup banyak karakter moe namun berjiwa pembunuh contoh yang paling ketara salah satunya adalah karakter yang menjadi nama dari anime ini Akame. Hal tersebut memang membuat Akame ga Kill populer terutama di iklim anime seperti sekarang ini, namun hal tersebut tidak serta merta membuat adaptasi anime Akame ga Kill menjadi bagus terutama dari segi yang digarap White Fox yang mempuyai genre shonen ini bercerita tentang perjalanan seorang petarung bernama Tatsumi yang pergi ke Capitol untuk membantu penduduk desanya, sesampai disana Tatsumi menemukan dunia yang penuh dengan tipu daya, korupsi dan ketidakadilan. Tatsumi bergabung dengan Night Raid, sebuah organisasi pemberontak yang berisikan pembunuh berdarah dingin seperti Akame, Chelsea, Leone, Mine, Lubbock, Sheele, Bulat. Anggota anggota diatas diketuai oleh Najenda yang merupakan mantan pembunuh yang mengabdi kepada pemerintahan yang korup. Konsep senjata di dalam serial ini terbilang unik, dalam bertarung mereka mempunyai senjata unik yang disebut relic, setiap orang mempunyai relic yang berbeda-beda sehingga banyak variasi senjata dalam anime ini. Untuk mencapai tujuan mereka, mereka bertarung dengan orang-orang di pemerintahan yang menjegal pemberontakan mereka. Awal mulanya, Cerita Akame ga Kill cukup menjanjikan karena tema yang diusung adalah pemberontakan terhadap pemerintahan yang korup, sebuah tema yang cukup menjual untuk bidang action dan bisa menjadi cerita yang cukup dark namun anime ini kurang bisa memanfaatkan tema tersebut dan terlalu terjebak dalam genre shonen standar tanpa adanya improvisasi ga Kill ini juga terlalu banyak menyelipkan candaan atau filler di sela-sela pertarungan atau di sela-sela adegan serius sehingga pembawaan cerita tidak dalam dan terkesan main-main. Plot anime ini juga gampang ditebak dan anime ini juga selalu memakai pola yang sama di hampir tiap episode sehingga cerita menjadi stereotip. Karna manganya sendiri belum selesai terjadilah original ending di akhir cerita dan original ending nya sendiri terlalu cheesy dan standar seolah-olah anime ini mengalami trainwreck pun kita tidak tau apakah pengarang asli dari anime ini psikopat atau apa, semua karakter di anime ini selalu mati di hampir tiap episode. Hal ini sedikit menganggu untuk bagian pengembangan karakter seolah-olah harus ada yang mati dulu baru pengembangan karakter muncul dan seperti itu terus Akame ga Kill ini juga mempunyai pengembangan karakter apa adanya, ketika ada suatu karakter yang ingin dieksplor anime ini malah membunuh karakter tersebut sehingga pengembangan karakter terkadang putus di tengah jalan. Banyaknya karakter di anime ini seolah-olah hanya menjadi boneka dan hanya berperan untuk membuat pengembangan si karakter utama. Anime ini mungkin memang sudah lebih dari cukup untuk memvisualisasikan kesadisan, kekerasan dan action di manga dalam medium anime namun hal tersebut tidak bisa menutup kelemahan anime ini terutama di bagian cerita yang terlalu stereotip dan gampang ditebak. Lihat Film Selengkapnya

karakter yang mati di akame ga kill